Maka siapa yang hijrahnya menuju kepada Allah dan Rasulullah (karena menurut perintah Allah dan Rasulullah), maka hijrahnya akan sampai diterima oleh Allah
dan Rasulullah.
Dan siapa yang hijrah karena kekayaan dunia yang akan di dapat, atau kerana perempuan yang akan dikawin, maka hijrahnya terhenti pada apa yang ia hijrah kepadanya. Perhatikan persoalan ini jika engkau mempunyai kecerdasan faham.
Hijrah yang tidak niat ikhlas kepada Allah akan terhenti pada tujuan
yang sangat rendah dan tidak berarti, dan tidak akan mencapai keridhaan Allah.
Jika Allah menawarkan kepadamu akan diberi kekayaan dari Arsy sampai ke bumi, maka yakinlah, Bukan itu tetapi hanya Engkau ya Allah tujuanku.
Andaikan aku disuruh pilih antara masuk syurga Jannatul-Firdaus dengan sembahyang dua rakaat, pilihlah sembahyang dua rakaat. Sebab di dalam syurga kita dalam hak kita tetapi dalam sembahyang kita dalam hak Allah.
Berhati-hatilah dari ujian Allah, meskipun dalam perintah : Kuluu wasyarabuu (makan dan minumlah). Sebab dalam pemberian nikmat itu ada ujian untuk diketahui, siapakah yang silau dan lupa kepadaNya setelah menerima nikmat, dan siapa yang
tetap padaNya sebelum dan sesudah menerima nikmat.
Adakah sembahyang dan puasa karena sesuatu yang diharapkan, setelah tercapai hajatnya maka tidak perlu sembahyang dan tidak perlu puasa?