Seharusnya terasa ringan dengan kepedihan bala yang menimpa engkau sebab engkau tahu Allah yang menguji engkau. Maka Allah menimpakan engkau takdirnya itu. Allah pula yang telah biasa beri engkau sebaik-baik apa yang dipilihkan untuk engkau. DIAlah yang jadikan engkau merasa sebaik-baik pemberianNYA.
Abu Ali Al-Daqqaq berkata :
Suatu tanda bahawa
seorang itu dapat taufiq kurnia Allah,
ialah terpelihara iman (tauhid)
di waktu hadapi bala ujian bencana.
Ramai yang tidak suka ketentuan Allah
tetapi itulah yang baik untuk mereka.
Abu Thalib Al-Makki berkata :
Manusia tidak suka
miskin, hina dan penyakit,
sedangkan itu semua mungkin baik baginya
untuk bekal di akhirat,
sebaliknya ia suka
kaya, sehat dan ternama / terkenal
sedangkan semua itu bahaya
di sisi Allah, dan buruk akibatnya.
Al-Junaid berkata :
Ketika saya tidur
di tempat As Sariyu Saqathy,
tiba-tiba saya dibangunkan,
lalu ia berkata :
Ya Junaid,
saya telah bermimpi
seolah-olah berhadapan dengan Allah,
Lalu Allah berkata kepadaku:
ketika AKU jadikan makhluk
maka semua akui cinta kepada KU,
kemudian AKU wujudkan dunia,
maka lari daripada KU 90%
dan tinggal hanya 10%,
kemudian AKU buat surga,
maka lari daripada KU 90% dari baki itu,
kemudian AKU buat neraka,
maka lari daripada KU 90% dari baki itu,
kemudian AKU turunkan bala
maka lari daripada KU 90% dari baki yang tinggal.
Maka AKU berkata
kepada baki yang tinggal itu :
Dunia kamu tidak mau.
surga juga kamu tidak suka,
neraka kamu tidak takut,
dari bala musibat
juga kamu tidak lari,
maka apakah keinginanmu?
Jawab hamba :
ENGKAU telah mengetahui keinginan kami.
AKU berkata :
AKU akan menuangkan kepadamu
bala yang tidak engkau sanggup menanggungnya
yang sebesar bukit yang besar.
Sabarkah kamu ?
Jawab mereka :
Apabila ENGKAU yang menguji,
maka terserahlah kepada MU
(berbuatlah sekehendak MU),
maka mereka itulah
hamba KU yang sebenarnya.