-DUA KALIMAH SAHADAH-Dimanakah sandarannya? Apakah jawapannya? Bagaimanakah huraiannya?
SILA BACA KOMENT DAN TERBITAN YANG TERDAHULU UNTUK DAPATKAN MAKLUMAT LEBIH LANJUT .

20241011

Pendekatan 124: Bagaimanakah takdir Allah ATAU Apakah takdir Allah?

Seorang yang lalai dalam tauhidnya merasakan segala sesuatu itu berjalan menurut ketentuan takdir Allah, diwaktu pagi dia fikirkan apa yang perlu dilakukan.

Sedang seorang yang sempurna akal tauhidnya memikirkan apakah yang akan ditakdirkan oleh Allah baginya hari itu. 

Memang pertama yang bergerak dalam hati fikiran setiap orang pada 

pagi hari menurut timbangan tauhid/imannya kepada Allah. Maka orang 

yang lalai terhadap peraturan Allah dan kebijaksanaanNya, akan bingung mengatur dirinya dan apa yang harus dilakukannya hari itu. Sebaliknya orang yang sehat akal iman tauhidnya kepada Allah, selalu teringat kepada kekuasaan dan kebijaksanaan Allah, maka ia dengan tenang hati menantikan apa yang akan diberikan Allah kepadanya hari itu. 

Umar bin Abdil Aziz berkata : Kini aku tidak merasa kesenangan kecuali dalam ketentuan-ketentuan takdir Allah. 

Abu Madyan ra. berkata : Usahakan dengan sungguh sampai dapat, supaya hatimu tiap pagi dan petang akan menyerah bulat-bulat kepada Allah. Semoga Allah melihat kamu dengan pandangan rahmatNya, 

niscaya kamu termasuk orang bahagia dunia dan akhirat. 


Siapakah yang melihat kepada Allah dan tidak terlihat dirinya sendiri dan siapakah yang melihat pada dirinya sendiri dan tidak terlihat kepada Allah. 


Sebab itu jika kamu menghadapi sesuatu perkara, perhatikan hatimu kemana condongnya, jika langsung kepada kekuatanmu, maka terputus dari Allah. Dan jika langsung kepada kekuasaan Allah, berarti engkaulah yang telah sampai kepada Allah, sedang alam ini semuanya dalam genggaman Allah. Dan tiap pagi harus berdoa demikian : 

Ya Allah kini aku berada di waktu pagi dengan tiada menguasai diriku untuk kebaikan atau menolak bahaya atau mati atau hidup atau bangkit sesudah mati dan aku tidak dapat mengambil kecuali yang Engkau beri dan tidak dapat menghindari sesuatu kecuali yang Engkau hindarkan.

Ya Allah, pimpinlah aku kepada jalan yang Engkau redoi (restui) baik dalam perkataan atau amal perbuatan di dalam taat kepadaMu, sungguh Engkau yang besar kurniaNya. 

Doa Abul-Hasan Asy Syadzily: Ya Allah sungguh segala sesuatu ada di tanganMu dan tertutup daripadaku dan aku tidak mengetahui apa yang harus aku pilih untuk diriku. Maka pilihkanlah apa yang baik bagiku, dan bawalah aku dalam hal yang amat baik serta terpuji akibatnya dalam agama, dunia dan akhirat, sungguh Engkau atas segala sesuatu Maha Berkuasa.

20241004

Pendekatan 123: Allah tidak jemu memberi (warid) sehingga kamu jemu beramal (wirid)

Datangnya kurnia bantuan Allah itu menurut persiapan yang terbit dari Nur Cahaya Ilahi menurut bersihnya (jernihnya) hati. 

Sebab itu ada tuntutan supaya Bersihkan Hatimu Dari Segala Sesuatu Selain Allah. Niscaya Kami (Allah) akan isi (memenuhinya) dengan pengertian tentang ma'rifat dan rahsia tentang keyakinan. 

Sebab itu tiap-tiap warid (pemberian kurnia) itu bergantung kepada wirid (perlaksanaan perintah). Apabila wirid itu timbul dari hati yang suci bersih maka datangnya warid dengan terang bersih juga. Bila wirid itu tetap, maka warid pun tetap tidak berhenti. Allah tidak jemu beri (warid) sehingga kamu jemu beramal (wirid). 

----------

KAJIAN TAMBAHAN

SUMBER RUJUKAN [https://el-karanjiy.blogspot.com/2010/01/wirid-dan-warid.html]

APAKAH ITU WIRID DAN WARID

Wirid: sesuatu yang dituntut Allah darimu. Segala bentuk macam ibadah baik dlahir dan batin, baik yang wajib maupun yang sunah. semua amal yang solih, yang untuk mengisi semua waktu dan dapat mencegah semua anggota dari perbuatan-perbuatan yang tidak disenangi.

Warid: sesuatu yang engkau harapkan dari Allah. Pemberian-pemberian Allah dalam hati hamba yang berupa keterangan hati ( termasuk kema’rifatan tentang Allah), nur cahaya (nur yang membuat dada lapang, dan nur yang membuat hati terang), kesenangan beribadah, taufik dan hidayahnya (pendapat salah satu ulama).

Maka dimanakah letak hubungan antara wirid dan warid?

Fadhilah wirid adalah mengandung warid. Orang yang mengetahui wirid, tapi tidak mengamalkannya, itu seperti orang yang tahu nilai harta tapi tidak mau memperhatikannnya (orang yang bodoh sekali/jahuul).

Dan bagaimanakah perbandingan antara wirid dan warid?

Wirid itu lebih baik daripada warid. Seperti amal lebih baik daripada pahala. Hal yang utama , adalah hal yang tidak ada gantinya ketika terputus. Amal dan wirid terputus ketika mati, warid dan pahala masih tetap diterima meskipun sudah mati. Wirid adalah tuntutan Allah dari hamba, sedangkan warid adalah harapan hamba dari Allah. jadi manakah yang lebih tinggi kedudukannya sesuatu yang dituntut oleh Allah dibandingkan sesuatu yang diharapkan oleh hamba?