Siapa yang menyembah Allah kerana harap sesuatu,
atau untuk menolak bahaya siksa atas dirinya,
maka dia BELUM tunaikan kewajibannya
terhadap sifat-sifat Allah.
Allah telah menurunkan wahyu kepada Nabi Daud as. :
Sesungguhnya orang yang sangat Aku kasih kepadanya ialah yang
beribadat bukan karena upah pemberian, tetapi semata-mata karena
Aku berhak untuk disembah.
Dalam kitab Zabur ada tersebut :
Dan siapakah yang lebih kejam
dari orang yang menyembahKu
karena surga atau neraka.
Andainya Aku tidak buat surga dan neraka
maka Aku tidak berhak untuk disembah?
Bersabda Nabi saw. :
Jangan berlaku sebagai seorang hamba yang busuk jika takut, lalu bekerja.
Jangan berbuat sebagai buruh yang busuk jika tidak dibayar lalu tidak bekerja.
Pemberian Allah kepada hamba itu sudah lebih dari yang diharapkan yaitu hidupnya, nafasnya, panca inderanya dan kesehatannya dan lain-lainnya.
Abu Hazim berkata :
Saya malu menyembah Allah karena pahala, seperti buruh yang busuk jika tidak dibayar tidak bekerja atau menyembah karena takut siksa seperti budak yang curang jika tidak takut siksa tidak bekerja, tetapi saya menyembah Allah karena cinta kepadaNya.
Sufyan Astsaury minta nasehat dari Rabi’ah Al-adawiyah, maka
berkata Rabi’ah :
Engkau seorang yang baik
jika engkau tidak
cinta kepada dunia.