-DUA KALIMAH SAHADAH-Dimanakah sandarannya? Apakah jawapannya? Bagaimanakah huraiannya?
SILA BACA KOMENT DAN TERBITAN YANG TERDAHULU UNTUK DAPATKAN MAKLUMAT LEBIH LANJUT .

20241011

Pendekatan 124: Bagaimanakah takdir Allah ATAU Apakah takdir Allah?

Seorang yang lalai dalam tauhidnya merasakan segala sesuatu itu berjalan menurut ketentuan takdir Allah, diwaktu pagi dia fikirkan apa yang perlu dilakukan.

Sedang seorang yang sempurna akal tauhidnya memikirkan apakah yang akan ditakdirkan oleh Allah baginya hari itu. 

Memang pertama yang bergerak dalam hati fikiran setiap orang pada 

pagi hari menurut timbangan tauhid/imannya kepada Allah. Maka orang 

yang lalai terhadap peraturan Allah dan kebijaksanaanNya, akan bingung mengatur dirinya dan apa yang harus dilakukannya hari itu. Sebaliknya orang yang sehat akal iman tauhidnya kepada Allah, selalu teringat kepada kekuasaan dan kebijaksanaan Allah, maka ia dengan tenang hati menantikan apa yang akan diberikan Allah kepadanya hari itu. 

Umar bin Abdil Aziz berkata : Kini aku tidak merasa kesenangan kecuali dalam ketentuan-ketentuan takdir Allah. 

Abu Madyan ra. berkata : Usahakan dengan sungguh sampai dapat, supaya hatimu tiap pagi dan petang akan menyerah bulat-bulat kepada Allah. Semoga Allah melihat kamu dengan pandangan rahmatNya, 

niscaya kamu termasuk orang bahagia dunia dan akhirat. 


Siapakah yang melihat kepada Allah dan tidak terlihat dirinya sendiri dan siapakah yang melihat pada dirinya sendiri dan tidak terlihat kepada Allah. 


Sebab itu jika kamu menghadapi sesuatu perkara, perhatikan hatimu kemana condongnya, jika langsung kepada kekuatanmu, maka terputus dari Allah. Dan jika langsung kepada kekuasaan Allah, berarti engkaulah yang telah sampai kepada Allah, sedang alam ini semuanya dalam genggaman Allah. Dan tiap pagi harus berdoa demikian : 

Ya Allah kini aku berada di waktu pagi dengan tiada menguasai diriku untuk kebaikan atau menolak bahaya atau mati atau hidup atau bangkit sesudah mati dan aku tidak dapat mengambil kecuali yang Engkau beri dan tidak dapat menghindari sesuatu kecuali yang Engkau hindarkan.

Ya Allah, pimpinlah aku kepada jalan yang Engkau redoi (restui) baik dalam perkataan atau amal perbuatan di dalam taat kepadaMu, sungguh Engkau yang besar kurniaNya. 

Doa Abul-Hasan Asy Syadzily: Ya Allah sungguh segala sesuatu ada di tanganMu dan tertutup daripadaku dan aku tidak mengetahui apa yang harus aku pilih untuk diriku. Maka pilihkanlah apa yang baik bagiku, dan bawalah aku dalam hal yang amat baik serta terpuji akibatnya dalam agama, dunia dan akhirat, sungguh Engkau atas segala sesuatu Maha Berkuasa.

20241004

Pendekatan 123: Allah tidak jemu memberi (warid) sehingga kamu jemu beramal (wirid)

Datangnya kurnia bantuan Allah itu menurut persiapan yang terbit dari Nur Cahaya Ilahi menurut bersihnya (jernihnya) hati. 

Sebab itu ada tuntutan supaya Bersihkan Hatimu Dari Segala Sesuatu Selain Allah. Niscaya Kami (Allah) akan isi (memenuhinya) dengan pengertian tentang ma'rifat dan rahsia tentang keyakinan. 

Sebab itu tiap-tiap warid (pemberian kurnia) itu bergantung kepada wirid (perlaksanaan perintah). Apabila wirid itu timbul dari hati yang suci bersih maka datangnya warid dengan terang bersih juga. Bila wirid itu tetap, maka warid pun tetap tidak berhenti. Allah tidak jemu beri (warid) sehingga kamu jemu beramal (wirid). 

----------

KAJIAN TAMBAHAN

SUMBER RUJUKAN [https://el-karanjiy.blogspot.com/2010/01/wirid-dan-warid.html]

APAKAH ITU WIRID DAN WARID

Wirid: sesuatu yang dituntut Allah darimu. Segala bentuk macam ibadah baik dlahir dan batin, baik yang wajib maupun yang sunah. semua amal yang solih, yang untuk mengisi semua waktu dan dapat mencegah semua anggota dari perbuatan-perbuatan yang tidak disenangi.

Warid: sesuatu yang engkau harapkan dari Allah. Pemberian-pemberian Allah dalam hati hamba yang berupa keterangan hati ( termasuk kema’rifatan tentang Allah), nur cahaya (nur yang membuat dada lapang, dan nur yang membuat hati terang), kesenangan beribadah, taufik dan hidayahnya (pendapat salah satu ulama).

Maka dimanakah letak hubungan antara wirid dan warid?

Fadhilah wirid adalah mengandung warid. Orang yang mengetahui wirid, tapi tidak mengamalkannya, itu seperti orang yang tahu nilai harta tapi tidak mau memperhatikannnya (orang yang bodoh sekali/jahuul).

Dan bagaimanakah perbandingan antara wirid dan warid?

Wirid itu lebih baik daripada warid. Seperti amal lebih baik daripada pahala. Hal yang utama , adalah hal yang tidak ada gantinya ketika terputus. Amal dan wirid terputus ketika mati, warid dan pahala masih tetap diterima meskipun sudah mati. Wirid adalah tuntutan Allah dari hamba, sedangkan warid adalah harapan hamba dari Allah. jadi manakah yang lebih tinggi kedudukannya sesuatu yang dituntut oleh Allah dibandingkan sesuatu yang diharapkan oleh hamba?


20240927

Pendekatan 122: Antara wirid (Laksana tuntutan Allah) dengan warid (Terima kurniaan Allah)

Tidak akan perlekehkan wirid (aurad) kecuali orang bodoh yang sangat tolol. Warid (Kurnia Allah) terdapat di akhirat tetapi wirid akan habis dengan habisnya dunia. Sebaik-baik yang harus diutamakan adalah yang tidak pernah habis.

Wirid (persediaan Hati) itu sebagai perintah Allah kepadamu, sedang warid (Kurniaan Allah) itulah menerima keperluan dari Allah. Maka dimanakah letak bandingan antara perlaksanaan perintah Allah dengan pengharapan kepada Allah ?

Wirid adalah perlaksanaan perintah Allah melalui segala macam ibadat lahir batin, baik yang wajib maupun sunnat.

Sedang Warid adalah pemberian Allah dalam hati hamba yang berupa ketenangan, nur cahaya dan kesenangan berbuat ibadat, taufiq dan hidayatNYA. 

Sebaiknya seorang hamba melonjak-lonjak jalankan kewajibannya berbanding melonjak-lonjak kepada apa yang menjadi hak Allah semata-mata. Sebab wirid (melakukan kebaikan) hanya berlaku semasa hidup di dunia ini saja. Sedang warid (Kurniaan Allah) akan lanjut sampai ke akhirat. 

Rasulullah SAW. telah bersabda : Amal yang sangat disukai oleh Allah ialah yang dawam (terus menerus) meskipun sedikit.


Al-Hasan Al Basry berkata : 

Siapa yang sama hari ini dengan semalam maka dia rugi 

Siapa yang hari ini lebih buruk dari semalam 

maka ia mahrum (tidak dapat rahmat)

Siapa yang tidak bertambah bererti berkurang 

Siapa yang makin berkurang amalnya 

maka mati lebih baik baginya. 

Ketika Al-Junaid ditegur orang sebab ada tasbih di tangannya : Tuan dalam kedudukan yang demikian itu masih saja guna tasbih. 

Jawab Al-Junaid :Alat yang telah sampaikan kami, maka tidak saya tinggalkan. 

Al-Junaid berkata : Orang Arif menerima semua amal (wirid) itu sebagai tugas dari Allah. Sebab itu mereka akan kembali menghadap Allah dengan kebiasaan wirid (ibadat) yang ditugaskan oleh Allah itu. Dan andaikata seribu tahun tidak akan mengurangi sedikitpun dari amal wiridku, kecuali jika ia terhalang untuk melakukannya. 

----------

KAJIAN TAMBAHAN

SUMBER RUJUKAN [https://www.angelfire.com/journal/suluk/warid5.html]


ANTARA WIRID DAN WARID


WIRID

Yang dimaksudkan dengan wirid mereka ialah apa sahaja perbuatan/pekerjaan yang ditujukan kerana Allah mengikut apa yang dituntut dan digalakkan oleh syarak. Tidaklah ianya semata-mata ditujukan kepada mereka yang mengamalkan zikir-zikir yang khususiyah dengan kadar dan bilangan yang tertentu atau dengan tertib masa dan ketikanya.  Wirid boleh ada dalam pelbagai wajah dan bentuk.

Berterusan sembahyang sunat di waktu siang atau malam

Berterusan puasa pada umpamanya setiap hari Isnin dan Khamis,

Berterusan membaca al-Qur'an

Berterusan bertasbih,  berzikir,  bertahmid dan beristigfar pada waktu-waktu yang khusus atau di mana-mana sahaja

Berterusan menuntut ilmu akhirat,

Berterusan merujuk Kitab-kitab Ilmu

Berterusan Takafur dan Muhasabah

Berterusan membuat kebaikan dan kebajikan kepada manusia lain seperti:

-suka bersihkan tandas dan kawasan surau tanpa disuruh atau upahan.

-Suka membuang sampah dan sesuatu yang membahayakan di jalan-jalan yang dilalui oleh orang ramai

-Suka hulurkan bantuan tenaga dan fikiran apabila dipinta;

-Suka banyak memberi tetapi sedikit meminta

-Suka pelbagai sifat-sifat baik perangai lain sebagaimana yang tercermin pada diri orang-orang Sholeh,  Aulia,  Ambiya dan Mursalin.


WARID

Adapan yang dikatakan Warid itu ialah sesuatu yang berupa bentuk limpah kurnia Allah Taala yang diisi ke dalam hati seorang hamba dengan berbagai-bagai perasaan seperti;

- Suka dan seronok dalam berbuat ibadat,  atau

- Rasai manis dan lazat untuk sentiasa beribadat atau

- Rasa kecut atau takut dengan Kekuasaan Allah atau

- Mudah memahami sesuatu Ilmu yang tinggi-tinggi dan yang susah bagi kebanyakan orang,  atau

- Rasa Kasih dan Cinta kepada Allah yang amat sangat.

20240920

Pendekatan 121: Sebenarnya aku telah percaya tetapi nafsu ini tidak puas. Apakah itu kekeramatan ?

Bukan semua orang yang nampak terang kekeramatannya maka telah sempurna pembersihan jiwanya dari penyakit hawa nafsu atau disaringan ke dalam golongan para wali. 

Keramat yang diberi oleh Allah kepada para wali bertujuan untuk tunjuk dengan nyata bukti kekuasaan Allah yang tidak bergantung terikat kepada sebab dan kebiasaan.

Sebab dan kebiasaan juga sering menghijab manusia dari kudrat kekuasaan Allah. Seperti awan yang menutup sinar cahaya keesaan Allah. Maka yang silau oleh kekeramatan (sinar cahaya) itu dapat penghinaan. Sinar yang berjaya menembus awan (terhijab) kepada kekuasaan Allah maka tetap hubungannya tidak terputus dengan Allah. 

Seorang sahabat Sahel bin Abdullah berkata : Adakalanya jika saya wudhu tiba-tiba air itu mengalir di tangan saya berupa hentakan emas dan perak. 

Jawab Sahel :Apakah engkau tidak mengerti bahwa anak kecil jika menangis dihibur dengan boneka supaya diam. 

Abu Nahser As Sarraj berkata : Saya bertanya kepada Al-Hasan bin Salim : 

Apakah erti kekeramatan, sedang mereka telah dimuliakan oleh Allah sehingga sanggup mengabaikan dunia dan meninggalkannya. Dengan suka rela tetapi bagaimana lalu diberi kemuliaan (keramat) seperti batu berubah menjadi emas, apakah artinya itu ? 

Jawabnya : Bukannya Allah beri sebab kotornya, tetapi beri untuk dijadikan hujah melawan bisikan hawa nafsu yang selalu bergegar bila tidak dapat rezki. Maka Allah perlihatkan yang demikian.

Sehingga dapat berkata : Bahawa Allah yang dapat mengubah batu menjadi emas juga dapat datangkan rezki serta beri rezeki melalui jalan yang tidak disangka. 

Ishaq bin Ahmad berkata kepada Sahel : Nafsuku ini selalu merasa bimbang tidak dapat makan. 

Maka berkala Sahel : Engkau ambil batu itu dan minta kepada Allah supaya dijadikan makan untuk engkau makan. 

lshaq bertanya : Jika berbuat demikian, maka siapa contoh dalam berbuat demikian ? 

Jawab Sabel : Contohlah kepada Nabi Ibrahim ketika berkata : Hai Tuhan, tunjukkan perlihatkan kepadaku bagaimana cara ENGKAU hidupkan yang telah mati. Supaya tenteram hatiku (nafsuku).  Sebenarnya aku telah percaya tetapi nafsu ini tidak puas kecuali jika telah melihat dengan mata kepala sendiri.

----------

[SEMAK Sahel Ibn Abdullah Al-Tastri]

[SEMAK sahel bin abdullah al marozi]

[SEMAK Bertauladanlah kepada Nabi Ibrahim]

20240913

Pendekatan 120: Dapat dua nikmat iaitu zahir dan batin. Bermaksud dapat dua keperluan dunia dan akhirat.

Apabila Allah telah jadikan kamu 

dari lahirnya perlu menurut perintahNYA. 

Dalam hatimu menyerah bulat kepadaNYA 

maka Allah beri kepadamu 

sebesar-besar nikmat kurniaNYA. 


Sebesar-besar nikmat kurnia Allah

kepada kamu ialah jika Allah 

beri taufiq hidayat kepada kamu 

untuk lakukan segala perintahNYA. 


Kemudian ditambah dengan 

kekuatan kamu untuk berserah bertawakkal 

kepada Allah dalam batin kamu. 


Seseorang dengan dua nikmat 

lahir dan batin itu 

bermaksud telah capai 

keperluan dunia dan 

keperluan akhirat sekaligus. 


Manusia hanya diperintah 

supaya beribadat dengan tulus ikhlas 

menuju kepada Allah. 


Tentang segala kepentingan hajatnya 

sudah dicukupi oleh Allah. 

Maka jangan menurutkan 

hawa nafsu 

yang tidak pernah puas. 


20240906

Pendekatan 119: Tuntut dirimu supaya tidak terlambat laksanakan kewajiban terhadap Allah

Jangan menuntut pada Allah SWT sebab lambatnya kabul permintaan yang telah kamu minta kepada Allah SWT. Tetapi hendaknya kamu menilai dirimu. Tuntut dirimu supaya tidak terlambat laksanakan kewajiban terhadap Allah SWT. 

Jika tidak tercapai hajat doa kamu, maka jangan kamu ada sangkaan buruk terhadap Allah SWT sebab Allah SWT tidak dapat dituntut terhadap apa saja yang ditentukan. Tetapi hendaknya permintaanmu itu semata-mata untuk tunjukkan sifat kehambaanmu kepada Allah SWT serta hajat keperluan kamu kepadaNYA.

Sebab terhadap segala kepentinganmu Allah SWT tidak usah diingatkan, bahkan Allah SWT telah melengkapi segala keperluanmu sebelum kamu mengerti apakah hajat keperluanmu yang sebenarnya.

Maka sebaiknya bila kamu serah sebulat-bulatnya tanpa tanpa usul apa-apa kepada Allah SWT maka hanya yang dapat tenangkan jiwa fikiranmu. 


20240830

Pendekatan 118: Allah SWT tutup keistimewaan setiap Wali (Orang Arif)

Maha Suci Allah  SWT yang telah menutup rahsia-rahsia keistimewaan seorang wali (Orang Arif) dengan menampakkan sifat-sifat yang umum pada manusia. Dan nyata terlihat kebesaran Allah  SWT dengan ditunjukkan kepada manusia sifat-sifat kehambaan dan kerendahan makhluknya. 

Rahsia-rahsia kebesaran ilmu ma'rifat yang diberikan oleh Allah  SWT kepada para Wali Yang Arif ditutupi oleh Allah  SWT dengan nampak sifat dan keadaan yang biasa dan umum kepada semua manusia.

Sebaliknya Allah  SWT telah perlihatkan sejelas-jelasnya kebesaran Allah SWT dengan menunjukkan sifat-sifat kelemahan dan keperluan seorang hamba kepadaNya.

20240823

Pendekatan 117: Jalan untuk menuju kepada ALLAH SWT sudah jelas

Tidak dibimbangkan kamu kelirunya jalan, tetapi yang dibimbangkan atas kamu ialah menangnya hawa nafsu kamu atas akal dan imam kamu. 


Jalan untuk menuju 

kepada ALLAH SWT sudah jelas, 

cukup tuntutannya

dalam kitab Allah SWT 

atau sunnah Rasulullah SAW. 


Baik ketika berbuat taat 

atau maksiat 

atau mendapat nikmat 

atau bala.


Jika berbuat taat 

hendaklah merasa itu 

sebagai kurnia Allah

jika melakukan dosa 

segera ucap istighfar dan bertobat

jika menerima nikmat harus syukur 

jika menderita bala harus sabar. 


Tetapi yang dibimbangkan pada kamu 

ialah bermaharajalela hawa nafsu

hingga lupa terhadap Allah SWT dan 

tidak kenal tuntunan/jalan Allah SWT

20240816

Membuka Pekong Di Dada

salam;

Pekong di dada.

selalunya telah dikiaskan kepada diri, dalam bentuk penyakit, [salahlaku atau dosa yang terkumpul]. dan pekong itu hanya menunggu masa sahaja untuk meletup.

makanya; selidiklah apa kandungan pekong pada diri memasing dan dari sebab apa, dengan ilmu,dan bukan dengan sangkaan semata-mata.
[kalau hanya dengan teori tidak akan dapat membantu untuk menyelesaikan].

salah satu sebabnya adalah dari sebab makanan.bukan sebab makan banyak,tetapi makan yang bukan milik kita[memakan hak atau makanan orang lain tanpa kebenaran atau haq.[harta yang subahah].

dalam bab harta pusaka dan harta wakaf[termasuklah zakat dan baitulmaal].
makanya; ramai yang tidak sedar yang mana mereka sedang memakan dan menggunakan harta yang bukan haq mereka. terutamanya dalam bab pusaka amanah dan harta amanah.

sebabnya mereka lansung tak mahu belajar dan menolak untuk mengetahui apa itu pusaka amanah dan harta amanah. tanpa disedari mereka telah dengan sendirinya atau tidak disengajakan mengambik dan memakan haq orang lain.

yang banyak terjadi pada masa ini keatas harta pusaka [tanah akta gsa] dan tanah harta adat. termasuklah haq berkerajaan memerintah @ mentadbir, adalah satu dari pusaka amanah dan menjaga harta amanah.

inshaallah.
15:43

Pendekatan 116: Jika ENGKAU ambil maka banyak sisanya, jika Engkau beri bala masih banyak selamatnya. Maka jangan bersangka buruk.

Siapa yang mengira terlepasnya hikmat kumia Allah daripada bala ujian yang ditakdirkan oleh Allah, maka yang demikian itu disebabkan karena sempit pandangan imannya. 


Rasulullah SAW. bersabda :

Jangan menuduh tidak baik terhadap segala apa yang telah ditakdirkan Allah untukmu.


Rasulullah SAW bersabda : 

Jika Allah kasih pada seorang hamba, maka diuji dengan bala maka jika sabar pilihnya dan jika telah rela hadapinya maka diistimewakan dia. 

Abu Hurairah ra. berkata : 

Bersabda Rasulullah SAW : 

Siapa yang dikehendaki oleh Allah untuknya kebaikan, maka diujinya dengan musjiibah bala. 


Abu Hurairah dan Abu Said ra. keduanya berkata : 

Bersabda Rasulullah SAW : Tiada sesuatu yang mengenai seorang mukmin berupa penderitaan atau keletihan atau kerisauan hati/fikiran melainkan kesemuanya itu akan menjadi penebus dosanya.(Bukhary, Muslim). 


Ibn Mas’ud ra. berkata : 

Rasulullah SAW bersabda : 

Tiada seorang muslim yang terkena mushibah bala gangguan atau penyakit, dan yang lebih ringan dari itu melainkan Allah gugurkan dosanya bagaikan gugurnya daun pohon. 

Singkatnya pandangan, sehingga tidak dapat melihat adanya nikmat rahmat kurnia Allah dalam takdir mushibah bala itu. Hanya karena lemahnya iman keyakinan dan tidak adanya husnudzhan terhadap Allah Ta’ala yang Maha Bijaksana dan Maha Rahmat. 


Imraan bin Husain ra. 

Menderita penyakit buang air tiga puluh tahun tidak dapat bergerak dari tempat tidurnya, sehingga dibuatkan lubang di bawah tempat tidur untuk kencing dan buang airnya. Pada suatu hari datang saudaranya Al Alaa’ atau Tyutharrif bin Asy Syikhkhir lalu menangis melihat penderitaan Imraan bin Al Hushain, 

Maka ditanya oleh Imraan : Mengapakah engkau menangis ? 

Jawabnya : Karena saya melihat keadaanmu, 

Berkata Imraan : Jangan menangis, karena saya suka apa yang disukai oleh Allah untukku. 

Kemudian Imraan berkata : Saya akan berkata kepadamu semoga bermanfaat bagimu, tetapi jangan engkau buka kepada lain orang, sehingga aku mati. 

Sesungguhnya para Malaikat berziarah kepadaku dan memberi salam kepadaku, sehingga saya merasa senang dengan adanya mereka. 


Urwah bin Az Zubair ra. 

Ketika menderita sakit yang oleh dokter diputuskan mesti dipotong betisnya. Maka ketika akan dilaksanakan oleh doktor akan diberi obat tidur supaya tidak terasa sakitnya dipotong betisnya itu. 

Berkata Urwah : 

Jangan diberi obat tidur, tetapi teruskan potong betis tanpa obat tidur. Dan ketika digergaji betisnya tidak terdengar keluhan kecuali ucapan Hasbi (cukup bagiku) yakni rahmat Allah. 

Dan setelah selesai operasinya, ia menyuruh pesuruhnya supaya mencuci dan membungkus potongan betisnya itu dan tanam di kubur kaum muslimin, 

Lalu ia berkata : Allah telah mengetahui bahawa kaki itu tidak pernah saya gunakan untuk berjalan kepada maksiat, 

Lalu ia berkata : Ya Allah, jika ENGKAU ambil maka banyak sisanya, jika ENGKAU memberi bala masih banyak selamatnya. 

----------

[SEMAK hadis Rasulullah saw. bersabda]

[SEMAK Al Alaa’ atau tyutharrif bin Asysyikhkhir]

20240809

Pendekatan 115: Apabila Allah SWT menguji maka terserahlah kepada Allah SWT untuk berbuat sekehendakNYA. Seharusnya terasa ringan.

Seharusnya terasa ringan dengan kepedihan bala yang menimpa engkau sebab engkau tahu Allah yang menguji engkau. Maka Allah menimpakan engkau takdirnya itu. Allah pula yang telah biasa beri engkau sebaik-baik apa yang dipilihkan untuk engkau. DIAlah yang jadikan engkau merasa sebaik-baik pemberianNYA. 


Abu Ali Al-Daqqaq berkata : 

Suatu tanda bahawa 

seorang itu dapat taufiq kurnia Allah, 

ialah terpelihara iman (tauhid) 

di waktu hadapi bala ujian bencana. 


Ramai yang tidak suka ketentuan Allah

tetapi itulah yang baik untuk mereka.


Abu Thalib Al-Makki berkata : 

Manusia tidak suka 

miskin, hina dan penyakit, 

sedangkan itu semua mungkin baik baginya 

untuk bekal di akhirat, 

sebaliknya ia suka 

kaya, sehat dan ternama / terkenal 

sedangkan semua itu bahaya 

di sisi Allah, dan buruk akibatnya. 


Al-Junaid berkata : 

Ketika saya tidur 

di tempat As Sariyu Saqathy, 

tiba-tiba saya dibangunkan, 

lalu ia berkata : 

Ya Junaid, 

saya telah bermimpi 

seolah-olah berhadapan dengan Allah, 


Lalu Allah berkata kepadaku:

ketika AKU jadikan makhluk 

maka semua akui cinta kepada  KU, 

kemudian AKU wujudkan dunia, 

maka lari daripada  KU 90% 

dan tinggal hanya 10%, 

kemudian AKU buat surga, 

maka lari daripada  KU 90% dari baki itu, 

kemudian AKU buat neraka, 

maka lari daripada KU 90% dari baki itu, 

kemudian AKU turunkan bala 

maka lari daripada  KU 90% dari baki yang tinggal. 


Maka AKU berkata 

kepada baki yang tinggal itu : 

Dunia kamu tidak mau. 

surga juga kamu tidak suka, 

neraka kamu tidak takut, 

dari bala musibat 

juga kamu tidak lari, 

maka apakah keinginanmu? 


Jawab hamba : 

ENGKAU telah mengetahui keinginan kami. 


AKU berkata : 

AKU akan menuangkan kepadamu 

bala yang tidak engkau sanggup menanggungnya 

yang sebesar bukit yang besar. 

Sabarkah kamu ? 


Jawab mereka : 

Apabila ENGKAU yang menguji, 

maka terserahlah kepada MU 

(berbuatlah sekehendak MU), 

maka mereka itulah 

hamba KU yang sebenarnya.

20240802

Pendekatan 114: Makanan yang teguh adalah ilmu.Makanan yang lazim adalah zikir. Makanan yang sehari-hari adalah urusan pembuat jasad.

Allah telah menerangi alam 

dengan cahaya makhluknya, 

dan menerangi hati dengan nur (cahaya) sifatnya, 

maka sebab itu terbenam cahaya alam 

dan tidak terbenam cahaya nur dalam hati dan sir.

Kata seorang penyair

Sesungguhnya matahari siang itu 

terbenam di waktu malam. 

Tetapi matahari hati 

tidak pernah terbenam. 


Sahi bin Abdullah:

Ketika ditanya tentang makanan (qut) 


Jawabnya : Huwa alhayyul ladzi laa yamut (Ia yang hidup dan tiada mati).


Si Bertanya berkata : Saya tidak bertanya tentang makanan itu, tetapi makanan yang menegakkan (menguatkan).


Jawabnya : Ilmu. 


Ketika ditanya : Makanan sehari-hari yang lazim ? 


Jawabnya : Zikir. 


Ditanya : Makanan jasmani ? 


Jawabnya : 

Apa urusanmu dengan jasmani, 

biarkan pada yang membuat 

pada mulanya dia akan uruskan selanjutnya, 

jika ada kerosakan 

kembalikan kepada yang membuat, 

tidakkah sudah lazim, 

buatan sesuatu jika rosak 

dikembalikan kepada yang membuat 

untuk diperbaiki. 


Allah menerangi alam 

dengan nur (cahaya) bulan, bintang dan matahari 

yang semua itu makhluk 

yang rosak dan berubah, 

tetapi Allah 

menerangi hati (sir) dengan nur (cahaya), 

ilmu dan ma'rifat 

yang langsung dengan sifat-sifat Allah, 

maka sebab itu tidak dapat suram terbenam. 


----------

[APAKAH Huwa alhayyul ladzi laa yamut]


20240726

Pendekatan 113: Tidak pernah rasa tenang atau bersandar pada sesuatu selain Allah Ta’ala.

Seorang arif 

tidak pernah hilang rasa hajat

kepada keperluannya 

dan tidak pernah rasa tenang 

atau bersandar pada sesuatu selain 

Allah Ta’ala. 


Seorang arif (wali) 

tetap rasa berhajat kepada Allah 

sebab memang tidak ada sesuatu 

yang dapat beri rasa puas kepadanya 

selain Allah. 


Juga sebab sedar benar-benar 

terhadap kekuasaan Allah 

di samping kelemahan dan 

keperluan diri sendiri kepada Allah. 

20240719

Pendekatan 112: Siapakah orang yang telah dapat izin untuk berdoa ?

Apabila Allah telah melepaskan lidahmu untuk meminta, maka ketahuilah bahwa Allah akan memberi kepadamu. 


Abdullah bin Umar ra. berkata :

Rasulullah saw. bersabda : Siapa yang telah mendapat izin untuk berdoa, berarti telah dibukakan baginya pintu rahmat, dan tiada dimintai sesuatu yang lebih disukai oleh Allah daripada dimintai maaf dan selamat dunia akhirat. 


[Lain Hadits] : 

Rasulullah saw. bersabda . Siapa yang telah diberi kesempatan berdoa, maka tidak akan diharamkan dari hijab (diterimanya doa). 

Anas bin Malik ra. berkata : 

Rasulullah saw. bersabda : Apabila Allah kasih sayang pada seorang hamba, maka dituangkan kepadanya bala’, maka bila ia berdoa,

berkata Malaikat : Suara yang sudah terkenal, dan 

berkata Jibril : Tuhanku, hambaMu Fulan, sampaikan hajatnya.

Jawab Allah : Biarkan hambaKu, Aku suka mendengar suaranya, maka apabila

hamba berkata : Ya Rabbi. 

Jawab Tuhan : Labbaika hambaKu, tiada engkau berdoa melainkan Aku sambut, dan tiada engkau minta suatu melainkan pasti Aku berikan, Imma (ada kalanya) Aku segerakan untukmu, atau Aku simpan untukmu yang lebih baik bagimu, atau tolak daripadamu bala’ yang lebih besar dari itu.

-----------------------------

Kajian Lanjut.

[APAKAH Lain Hadits]

[APAKAH bala’]

[APAKAH Imma]

20240712

Pendekatan 111: Timbul rasa jemu terhadap makhluk tetapi senang kepada Allah SWT

Apabila Allah telah timbul rasa jemu engkau terhadap makhluk, maka sedarlah kamu bahawa Allah akan bukakan untukmu perasaan tenang dan senang kepada Allah


Apabila engkau telah jauhkan diri daripada makhluk, sebab mereka tidak bermanfaat bagimu, sampai boleh memberi mudarat / bahaya bagimu, maka di saat yang demikian engkau merasa tenang senang kepada Allah.



Riwayat ABU YAZID AL BUSTAMI:

Ketika dia diperlihatkan oleh Allah alam malakut, kemudian ditanya : Adakah sesuatu yang menyenangkan engkau ? 

Jawabnya : Tidak. 

Maka dikatakan kepadanya : Engkau hamba Allah yang sesungguhnya. 


20240705

Pendekatan 110: Murnilah pengertian tauhidmu kepada Allah

Sebaik-baik saat dalam masa hidupmu:

Ialah saat-saat di mana engkau merasa dan mengakui keperluanmu, dan kembali kepada adanya kerendahan dirimu. 

Sebaik-baik saat dalam masa hidupmu:

Ialah saat ingat kepada Tuhan dan putus hubungan dengan segala sesuatu yang lainnya. Yaitu pada saat merasakan benar-benar kehendakmu kepada Tuhan. 

Sedang segala sesuatu yang lain tidak dapat menolong meringankan kehendakmu.

Dan pada saat tidak ada pandangan yang lain dari Allah, maka pada saat itu murnilah pengertian tauhidmu kepada Allah. 


20240628

Pendekatan 109: Maka Allah beri padamu peringatan berupa penyakit, lapar, haus, panas, sejuk dan lain-lainnya.

Keperluanmu itu adalah sifat asli dalam zat kejadianmu sedang sebab-sebab (kejadian-kejadian) yang menghinggapi dirimu itu untuk mengingatkan engkau apa yang tersembunyi bagimu dari sifat aslimu itu, sedang keperluan yang asli itu tidak dapat dihindarkan oleh sesuatu yang sementara (fantasi). 

Apabila telah nyata bahwa wujudmu itu pemberian (ciptaan) Tuhan, demikian pula segala hajat keperluan tiap detik untuk kelangsungan hidup, itu pun pemberian Tuhan, nyata bahwa keperluan dan kemiskinanmu itu asli dalam kejadianmu, maka jika engkau merasa seolah-olah tidak berhajat kerana sudah hidup, maka hal itu sesuatu yang dianggap sementara terasa ketika engkau lupa dari asal kejadianmu. 

Maka Allah memberi padamu peringatan berupa penyakit, lapar, haus, panas, dingin dan lain-lainnya untuk memperingatkan kepada keaslianmu. Sedang segala sesuatu yang fantasi atau sementara tidak dapat merubah yang asli. 


20240621

Pendekatan 108: Maka tauhid itu tidak dapat menyelamatkannya dari api neraka.

Nikmat yang pertama Allah beri kepadamu adalah nikmat mewujudkan (menjadikan). Kemudian nikmat yang kedua Melengkapi keperluan wujudmu secara terus menerus. Dengan terus menerus dapat bantuan Allah kepadamu. 

Firman Allah

Allah menuangkan kepadamu nikmat zahir dan batin. Yang terang  dan yang samar. Yang terasa dan yang tidak terasa. 

Firman Allah

Tetapi Allah yang mencintakan kamu kepada iman, 

dan Allah yang menghias iman itu dalam hatimu, 

dan Allah yang membencikan kamu kepada kufur (kekafiran )

dan pelanggaran dan maksiat dosa.


Merekalah orang yang dapat petunjuk. 

فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَنِعْمَةً ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

(Mereka dijadikan berkeadaan demikian) sebagai limpah kurnia dan nikmat pemberian dari Allah; dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui, lagi Maha Bijaksana. (Al-Hujuraat 49:8) 

Dzun-Nun Al-Misri berkata :

Siapa yang di dalam tauhid itu merasa seolah-olah sebagai hasil kecerdasannya sendiri, maka tauhid itu tidak dapat menyelamatkannya dari api neraka, sehingga merasa bahwa tauhidnya itupun kurnia dari Allah ta’ala. 

Seorang apabila telah merasa asal kejadiannya dari Allah dan kelanjutannya juga dari Allah. Merasa bahwa sifat fakirnya itu memang asli pada kejadiannya, dan ia tidak dapat melepaskan diri dari Tuhan yang dihajatkannya pada tiap detik dalam wujudnya. 


20240614

Pendekatan 107: Nikmat penciptaan dan nikmat penghidupan.

Dua nikmat yang tidak ada sesuatu makhluk yang terlepas dari keduanya yaitu nikmat penciptaan dan nikmat penghidupan. 

Kerana setiap makhluk asalnya tidak ada maka nikmat yang pertama diterimanya ialah nikmat penciptaan oleh Allah yang menjadikan makhluk itu ada / wujud.

Kemudian yang kedua dilanjutkan dengan nikmat penghidupan, yakni dilengkapkan keperluan untuk teruskan hidup, sebab bila tidak lengkap keperluan hidup maka makhluk tidak dapat bertahan dalam penghidupan di dunia.


20240607

Pendekatan 106: Bila Allah ampunkan dosa Si Pelacur dan batalkan amal Si Aabid.

Maksiat (dosa) yang menimbulkan rasa rendah diri dan mengharapkan Rahmat Allah, lebih baik dari perbuatan taat yang membangkitkan rasa sombong, ujub dan besar diri. 

Abu Madyan Shuʿayb ibn al-Husayn al-Ansari al-Andalusi berkata : Perasaan rendah diri seorang yang telah berbuat maksiat dosa, itu lebih baik dari kesombongan seorang yang taat.

Ada kalanya seorang hamba berbuat kebaikan (hasanat) yang menimbulkan rasa ujub sombong, sehingga dapat menggugurkan segala amal-amal yang sebelumnya, dan ada kalanya seorang berbuat dosa yang menyedihkan hatinya, sehingga timbul rasa takut kepada Allah dan menyebabkan rasa tidak selamat dalam dirinya. 

Asysyaby meriwayatkan dari Al Khalil bin Ayyud, bahwasanya seorang aabid (ahli ibadah) Bani Israil ketika dia berjalan dengan dinaungi oleh awan, tiba-tiba ada seorang pelacur Bani Israil, maka tergerak dalam hati pelacur itu : Ini seorang aabid Bani Israil, aku ingin dekat kepadaNya. Maka ketika pelacur itu dekat kepada aabid itu tiba-tiba Si Aabid itu mengusir dengan berkata : Pergi engkau dari sini. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi saw. bahwa aku (Allah mengampunkan dosa pelacur itu dan membatalkan amal Si Aabid itu. Maka berpindah awan dari atas kepala Si Aabid ke atas kepala pelacur itu. 

Al-Harits Al-Muhassiby berkata : Allah menghendaki supaya anggota lahir ini sesuai dengan batinnya (hatinya), maka apabila sombong bongkak orang alim / aabid, sedang pelacur itu bertawadhu’ merendah diri, maka ketika itu si pelacur lebih taat kepada Allah dari Si Aabid dan Si Alim.

Ada pula kejadian ketika seorang aabid Bani Israil sedang sujud, tiba-tiba dipijak kepalanya oleh orang. 

Maka berkata aabid itu : Angkat kakimu, demi Allah tidak akan mengampunkan engkau. 

Maka Allah menjawab : Hai orang yang bersumpah dengan namaKu. bahkan engkau yang tidak diampunkan karena kesombonganmu.

Al-Harits dalam komentarnya berkata : Dia bersumpah karena merasa diri besar di sisi Allah, maka kesombongan dan ujub itulah yang tidak diampunkan oleh Allah

20240531

Pendekatan 105: Ada ketika ditakdirkan engkau berbuat dosa.

Mungkin Allah membuka untukmu pintu taat, tetapi belum membuka bagimu pintu kabul (penerimaan).

Ada ketika ditakdirkan engkau berbuat dosa, tetapi ianya menjadi sebab sampaimu atau dekatmu kepada Allah


Abu Hurairah ra. berkata : 

Bersabda Nabi saw. : Demi Allah yang jiwaku ada ditanganNya, andai kata kamu tidak berbuat dosa, niscaya Allah singkirkan (matikan) kamu untuk diganti dengan orang-orang yang berbuat dosa serta minta ampun kepada Allah, lalu diampuni oleh Allah


20240524

Pendekatan 104: Tidak sempurna iman dan keyakinan sebelum nyata percaya dan syukur.

Sesungguhnya sebab terasa pedihnya atas penolakan Allah kepadamu itu, kerana engkau tidak mengerti hikmat Rahmat Allah dalam penolakan dengan tidak memberikan harapan kepadamu. 

Tiada sempurna iman keyakinan seorang terhadap Allah sebelum ia memiliki dua sifat : 

1. Percaya penuh kepada Allah, yakni bersandar dan berharap hanya kepada Allah.

2. Syukur (terima kasih) kepada Allah karena dihindarkan dari padanya apa yang diujikan kepada lain-lain orang yaitu yang berupa kekayaan dunia.

Juga tidak sempurna iman dan keyakinan hamba sebelum ia mengerti bahwa pemberian Allah sesuatu yang manfaat, dan penolakan Allah itu karena ada madharrat bahaya. 


20240517

Pendekatan 103: Memberi itu kurnia, menolak itu kekuasaan.

Apabila Allah memberi kurnia kepadamu, maka Ia akan menunjukkan kepadamu belas kasihNya.


Apabila menolak pemberianNya atasmu, maka Ia akan menunjukkan kepadamu kekuasaanNya.


Apabila Ia dalam semua itu memperkenalkan diri kepadamu, dan menghadapkan kepadamu dengan kehalusan pemberian pemeliharaanNya kepadamu. 

Harus setiap hamba mengenal Tuhan, dengan segala sifat-sifat kebesaranNya. Maka siapa yang tidak suka mengenal dengan sifat 

Mu’thi. Wahhab (pemberi) harus ia mengenal Allah dengan sifat : 

- Mani’ (menolak) 

- Muntaqim (membalas)

- Qahhar (memaksa).

Tetapi apabila telah mengenal hikmat Rahmat Allah, maka terasa bahwa semua itu semata-mata kurnia Allah kepada hambaNya. 


Sufyan Astsaury bertemu dengan Abu Habib Al-Badry, dan memberi 

salam.

Abu Habib bertanya : Engkaulah Sufyan Astsaury yang terkenal 

itu.


Jawabnya : Benar, semoga Allah memberkahi apa yang dikatakan 

orang-orang itu.


Lalu berkata Abu Habib : Hai Sufyan, tidak ada suatu kebaikan melainkan berasal dari Tuhan.


Jawab Sufyan : Benar 


Ditanya : Mengapakah kamu tidak suka bertemu pada siapa yang tiada kebaikan kecuali dari padaNya.


Hai Sufyan : Penolakan Allah kepadamu itu berarti pemberian kumiaNya kepadamu, sebab ia tidak menolak karena bakhil atau tidak ada, hanya ia menolak permintaanmu itu karena kasihnya kepadamu dan untuk menguji kamu.


Hai Sufyan, Sesungguhnya aku masih senang duduk dengan engkau tetapi bersamamu itu ada kesibukan, kemudian Abu Habib menuju ke kambingnya dan membiarkan Sufyan Astsaury. 


20240510

Pendekatan 102: Andainya Allah tidak buatkan surga dan neraka.

Siapa yang menyembah Allah kerana harap sesuatu, 

atau untuk menolak bahaya siksa atas dirinya, 

maka dia BELUM tunaikan kewajibannya

terhadap sifat-sifat Allah


Allah telah menurunkan wahyu kepada Nabi Daud as. : 

Sesungguhnya orang yang sangat Aku kasih kepadanya ialah yang 

beribadat bukan karena upah pemberian, tetapi semata-mata karena 

Aku berhak untuk disembah. 


Dalam kitab Zabur ada tersebut :

Dan siapakah yang lebih kejam 

dari orang yang menyembahKu 

karena surga atau neraka. 


Andainya Aku tidak buat surga dan neraka

maka Aku tidak berhak untuk disembah?


Bersabda Nabi saw. : 

Jangan berlaku sebagai seorang hamba yang busuk jika takut, lalu bekerja.


Jangan berbuat sebagai buruh yang busuk jika tidak dibayar lalu tidak bekerja. 


Pemberian Allah kepada hamba itu sudah lebih  dari yang diharapkan yaitu hidupnya, nafasnya, panca inderanya dan kesehatannya dan lain-lainnya. 

Abu Hazim berkata :

Saya malu menyembah Allah karena pahala,  seperti buruh yang busuk jika tidak dibayar tidak bekerja atau menyembah karena takut siksa seperti budak yang curang jika tidak takut siksa tidak bekerja, tetapi saya menyembah Allah karena cinta kepadaNya. 



Sufyan Astsaury minta nasehat dari Rabi’ah Al-adawiyah, maka 

berkata Rabi’ah :

Engkau seorang yang baik

jika engkau tidak 

cinta kepada dunia. 

20240502

Pendekatan 101: Kelezatan berzikir di tengah malam.

Cukup sebagai balasan Allah PADA orang-orang yang beramal, atas APA yang telah dibukakan OLEH Allah (dalam hati mereka) DARI kegemaran melakukan taat dan APA yang diberikan Allah KEPADA mereka yang berupa: 

- Kesenangan berzikir 

- kepuasan berkhalwat, 

- Menyendiri dengan Allah. 


TIADA nikmat dunia yang sama seperti nikmat surga, KECUALI nikmat yang dirasakan oleh ahli zikir (dalam perasaan hati mereka) MELALUI kelezatan berzikir di tengah malam.