-DUA KALIMAH SAHADAH-Dimanakah sandarannya? Apakah jawapannya? Bagaimanakah huraiannya?
SILA BACA KOMENT DAN TERBITAN YANG TERDAHULU UNTUK DAPATKAN MAKLUMAT LEBIH LANJUT .

20240517

Pendekatan 103: Memberi itu kurnia, menolak itu kekuasaan.

Apabila Allah memberi kurnia kepadamu, maka Ia akan menunjukkan kepadamu belas kasihNya.


Apabila menolak pemberianNya atasmu, maka Ia akan menunjukkan kepadamu kekuasaanNya.


Apabila Ia dalam semua itu memperkenalkan diri kepadamu, dan menghadapkan kepadamu dengan kehalusan pemberian pemeliharaanNya kepadamu. 

Harus setiap hamba mengenal Tuhan, dengan segala sifat-sifat kebesaranNya. Maka siapa yang tidak suka mengenal dengan sifat 

Mu’thi. Wahhab (pemberi) harus ia mengenal Allah dengan sifat : 

- Mani’ (menolak) 

- Muntaqim (membalas)

- Qahhar (memaksa).

Tetapi apabila telah mengenal hikmat Rahmat Allah, maka terasa bahwa semua itu semata-mata kurnia Allah kepada hambaNya. 


Sufyan Astsaury bertemu dengan Abu Habib Al-Badry, dan memberi 

salam.

Abu Habib bertanya : Engkaulah Sufyan Astsaury yang terkenal 

itu.


Jawabnya : Benar, semoga Allah memberkahi apa yang dikatakan 

orang-orang itu.


Lalu berkata Abu Habib : Hai Sufyan, tidak ada suatu kebaikan melainkan berasal dari Tuhan.


Jawab Sufyan : Benar 


Ditanya : Mengapakah kamu tidak suka bertemu pada siapa yang tiada kebaikan kecuali dari padaNya.


Hai Sufyan : Penolakan Allah kepadamu itu berarti pemberian kumiaNya kepadamu, sebab ia tidak menolak karena bakhil atau tidak ada, hanya ia menolak permintaanmu itu karena kasihnya kepadamu dan untuk menguji kamu.


Hai Sufyan, Sesungguhnya aku masih senang duduk dengan engkau tetapi bersamamu itu ada kesibukan, kemudian Abu Habib menuju ke kambingnya dan membiarkan Sufyan Astsaury. 


20240510

Pendekatan 102: Andainya Allah tidak buatkan surga dan neraka.

Siapa yang menyembah Allah kerana harap sesuatu, 

atau untuk menolak bahaya siksa atas dirinya, 

maka dia BELUM tunaikan kewajibannya

terhadap sifat-sifat Allah


Allah telah menurunkan wahyu kepada Nabi Daud as. : 

Sesungguhnya orang yang sangat Aku kasih kepadanya ialah yang 

beribadat bukan karena upah pemberian, tetapi semata-mata karena 

Aku berhak untuk disembah. 


Dalam kitab Zabur ada tersebut :

Dan siapakah yang lebih kejam 

dari orang yang menyembahKu 

karena surga atau neraka. 


Andainya Aku tidak buat surga dan neraka

maka Aku tidak berhak untuk disembah?


Bersabda Nabi saw. : 

Jangan berlaku sebagai seorang hamba yang busuk jika takut, lalu bekerja.


Jangan berbuat sebagai buruh yang busuk jika tidak dibayar lalu tidak bekerja. 


Pemberian Allah kepada hamba itu sudah lebih  dari yang diharapkan yaitu hidupnya, nafasnya, panca inderanya dan kesehatannya dan lain-lainnya. 

Abu Hazim berkata :

Saya malu menyembah Allah karena pahala,  seperti buruh yang busuk jika tidak dibayar tidak bekerja atau menyembah karena takut siksa seperti budak yang curang jika tidak takut siksa tidak bekerja, tetapi saya menyembah Allah karena cinta kepadaNya. 



Sufyan Astsaury minta nasehat dari Rabi’ah Al-adawiyah, maka 

berkata Rabi’ah :

Engkau seorang yang baik

jika engkau tidak 

cinta kepada dunia. 

20240502

Pendekatan 101: Kelezatan berzikir di tengah malam.

Cukup sebagai balasan Allah PADA orang-orang yang beramal, atas APA yang telah dibukakan OLEH Allah (dalam hati mereka) DARI kegemaran melakukan taat dan APA yang diberikan Allah KEPADA mereka yang berupa: 

- Kesenangan berzikir 

- kepuasan berkhalwat, 

- Menyendiri dengan Allah. 


TIADA nikmat dunia yang sama seperti nikmat surga, KECUALI nikmat yang dirasakan oleh ahli zikir (dalam perasaan hati mereka) MELALUI kelezatan berzikir di tengah malam.