Apabila Allah memberi kurnia kepadamu, maka Ia akan menunjukkan kepadamu belas kasihNya.
Apabila menolak pemberianNya atasmu, maka Ia akan menunjukkan kepadamu kekuasaanNya.
Apabila Ia dalam semua itu memperkenalkan diri kepadamu, dan menghadapkan kepadamu dengan kehalusan pemberian pemeliharaanNya kepadamu.
Harus setiap hamba mengenal Tuhan, dengan segala sifat-sifat kebesaranNya. Maka siapa yang tidak suka mengenal dengan sifat
Mu’thi. Wahhab (pemberi) harus ia mengenal Allah dengan sifat :
- Mani’ (menolak)
- Muntaqim (membalas)
- Qahhar (memaksa).
Tetapi apabila telah mengenal hikmat Rahmat Allah, maka terasa bahwa semua itu semata-mata kurnia Allah kepada hambaNya.
Sufyan Astsaury bertemu dengan Abu Habib Al-Badry, dan memberi
salam.
Abu Habib bertanya : Engkaulah Sufyan Astsaury yang terkenal
itu.
Jawabnya : Benar, semoga Allah memberkahi apa yang dikatakan
orang-orang itu.
Lalu berkata Abu Habib : Hai Sufyan, tidak ada suatu kebaikan melainkan berasal dari Tuhan.
Jawab Sufyan : Benar
Ditanya : Mengapakah kamu tidak suka bertemu pada siapa yang tiada kebaikan kecuali dari padaNya.
Hai Sufyan : Penolakan Allah kepadamu itu berarti pemberian kumiaNya kepadamu, sebab ia tidak menolak karena bakhil atau tidak ada, hanya ia menolak permintaanmu itu karena kasihnya kepadamu dan untuk menguji kamu.
Hai Sufyan, Sesungguhnya aku masih senang duduk dengan engkau tetapi bersamamu itu ada kesibukan, kemudian Abu Habib menuju ke kambingnya dan membiarkan Sufyan Astsaury.