-DUA KALIMAH SAHADAH-Dimanakah sandarannya? Apakah jawapannya? Bagaimanakah huraiannya?
SILA BACA KOMENT DAN TERBITAN YANG TERDAHULU UNTUK DAPATKAN MAKLUMAT LEBIH LANJUT .

20220930

Pendekatan 60: Antara keadilanNYA dan kurniaNYA.

Tidak ada dosa kecil jika Allah menghadapi engkau dengan keadilanNya, dan tidak berarti dosa besar jika Allah menghadapimu dengan kurniaNya. 

Nabi saw. bersabda : 

Tidak ada artinya dosa besar jika disertai dengan Istighfar (minta ampun), dan tidak dapat dianggap dosa kecil jika dikerjakan terus menerus. 


Yahya bin Mu’aadz r.a. berkata : Jika Allah menggunakan keadilannya tidak berarti segala amal kebaikan, dan bila Allah menghadapi dengan kurniaNya maka tidak ada artinya segala dosa. 


Yahya bin Mu’aadz dalam berdoa ia berkata : Tuhanku, jika Engkau kasih kepadaku. Engkau ampunkan semua dosaku, tetapi jika Engkau murka kepadaku tidak Engkau terima amal kebaikanku. 

20220915

Pendekatan 59: Andaikan kamu tidak berbuat dosa niscaya Allah akan mematikan kamu.

Jangan sampai terasa bagimu kebesaran sesuatu dosa itu, hingga dapat merintangi engkau dari husnudh-dhan (baik sangka) terhadap Allah ta’ala, sebab siapa yang benar-benar mengenal Allah ta’ala, maka akan menganggap kecil dosanya itu di samping keluasan kemurahan Allah. 

Merasa besarnya suatu dosa itu baik, jika menimbulkan rasa akan bertobat dan niat tidak akan mengulanginya untuk selamanya. Tetapi jika merasa besarnya dosanya itu akan menyebabkan putus rahmat dan Allah, merasa seolah-olah rahmat dan maaf Allah tidak akan dapat memaafkan padanya, maka perasaan yang demikian itu lebih bahaya baginya dari dosa yang telah dilakukannya, sebab putus harapan dari rahmat Allah itu dosa besar dan itu perasaan orang kafir semata-mata. 


Abdullah bin Mas’ud ra. berkata : Seorang mukmin melihat dosanya bagaikan bukit yang akan merubuhinya, sedang orang munafik melihat dosanya bagaikan lalat yang hinggap diujung hidungnya, maka diusir dengan tangannya, nabi saw. telah bersabda : Demi Allah yang jiwaku 

ada di tanganNya, andaikan kamu tidak berbuat dosa niscaya Allah akan mematikan kamu, dan mendatangkan suatu kaum yang berbuat dosa lalu istighfar (minta ampun) dan diampunkan bagi mereka itu. 


Nabi saw. bersabda : Andaikan perbuatan dosa itu tidak lebih 

baik bagi seorang mukmin daripada ujub (merasa sombong karena 

amal kebaikannya), maka Allah tidak akan membiarkan seorang 

mukmin berbuat dosa untuk selamanya. 


Sebab ujub itu menjauhkan seorang hamba dari Allah, sedang 

dosa itu menarik hamba mendekat kepada Allah. Dan ujub merasa 

besar diri, sedang dosa merasa kecil dan rendah dari sisi Allah.