88) Pengharapan yang sesungguhnya ialah yang disertai amal perbuatan kalau tidak demikian, maka itu hanya angan-angan (lamunan) belaka.
Rasulullah saw. bersabda :
Seorang yang sempurna akal ialah yang meneliti dirinya dan bersiap untuk menghadapi maut,
sedang orang bodoh ialah yang selalu menurutkan hawa nafsu dan mengharap berbagai macam harapan.
Ma’ruf Al Karkhi berkata :
1. Mengharap surga tanpa amal perbuatan itu dosa, dan
2. Mengharap syafaat tanpa sebab berarti tertipu, dan
3. Mengharapkan rahmat dari siapa yang tidak engkau taati perintahnya berarti kebodohan.
Al-Hasan ra. berkata :
Sesungguhnya ada beberapa orang yang tertipu oleh angan-angan keinginan pengampunan, sehingga mereka keluar dari dunia (mati), sedang belum ada bagi mereka suatu hasanat (kebaikan) sama sekali.
Sebab mereka berkata :
Kami baik sangka terhadap Allah, pada hal berdusta dalam pengakuan itu, sebab andaikan mereka baik sangka terhadap Allah, tentu baik pula perbuatannya.
Al-Hasan lalu membacakan ayat Qur’an :
Itulah persangkaanmu terhadap Tuhan telah membinasakan kamu, maka kamu termasuk orang-orang yang rugi.
Al-Hasan berkata :
Hai hamba Allah berhati-hatilah kamu dan angan-angan (lamunan) yang palsu, sebab itu sebagai jurang kebinasaan, kamu akan sebarangan / terlalai karenanya, demi Allah tidak pernah Allah memberi pada seorang hamba kebaikan semata-mata kamu angan-angan belaka, baik untuk dunia maupun untuk akhirat.