-DUA KALIMAH SAHADAH-Dimanakah sandarannya? Apakah jawapannya? Bagaimanakah huraiannya?
SILA BACA KOMENT DAN TERBITAN YANG TERDAHULU UNTUK DAPATKAN MAKLUMAT LEBIH LANJUT .

20231020

Pendekatan 92: Lebih aman dalam kesempitan

92) Di dalam masa kelapangan hawa nafsu dapat mengambil bagiannya karena gembira, sedang dalam masa sempit tidak ada bagian sama sekali untuk hawa nafsu. 

Karena itu manusia lebih aman dalam kesempitan, karena hawa nafsu tidak dapat memperdaya. 

Abul Hasan As Syadzily ra. berkata : 

Al Qabdhu Wal Basthu (Hati Risau dan Hati Riang) selalu silih berganti dalam perasaan tiap hamba, bagaikan silih berganti siang dan malam. 

Dan sebabnya Qabdhu (risau hati) itu salah satu dari tiga : 

1. Karena dosa atau 

2. kehilangan dunia, atau 

3. dihina orang. 


Maka ada seorang hamba, 

1. jika merasa berdosa harus segera bertobat

2. jika kehilangan dunia, harus rela dan menyerah kepada hukum Allah, 

3. jika dihina orang harus sabar. 

Dan jagalah dirimu jangan sampai kamu merugikan (aniaya) lain orang, dan apabila terjadi Qabdhu (risau hati) itu tidak diketahui sebabnya, maka harus tenang menyerah.

Insya Allah jika tenang menyerah, tidak lama akan sirna masa gelap dan 

berganti dengan terang, ada kalanya terang bintang yaitu ilmu atau sinar bulan yaitu tauhid, atau matahari yaitu ma’rifat, tetapi jika tidak tenang dimasa gelap (risau hati) mungkin akan terjerumus dalam kebinasaan. 

Adapun dalam masa Basthu (riang hati), maka sebabnya adalah : 

1. Karena bertambahnya kelakuan ibadat (taat) dan 

2. bertambahnya ilmu ma'rifat atau karena bertambahnya kekayaan atau kehormatan, dan 

3. kerana pujian dan sanjungan orang kepadanya. 

Maka adab seorang hamba : Jika merasa bertambah taat ibadatnya dan ilmu ma'rifatnya harus merasa bahwa itu semata-mata kumia Tuhan, dan beihati-hati jangan sampai merasa bahwa itu dari kerajinan sendiri. 

Dan jika mendapat tambah keduniaan, maka ini pula yang harus dianggap bahwa itu semata-mata kurnia Allah, dan harus waspada jangan sampai terkena bahayanya. 

Adapun jika berupa pujian sanjungan orang kepadamu, maka kehambaanmu mengharuskan bersyukur kepada Allah yang telah menutupi keburukanmu, sehingga orang-orang hanya mengenal kebaikanmu, semata-mata. 

5 comments:

Anonymous said...

neguai,
salam;


kisah yang dibentangkan semula dari kitab lain;


satu keluarga yang miskin[kat tanah arab lah cerita ni];yang suatu hari telah kehabisan makanan di rumah mereka.

maka tiada apa-apa sisa makanan untuk dijamah oleh keluarga itu,sisuami keluar untuk mendapatkan makanan untuk keluarganya kepada orang-orang yang dia jumpa.

dalam perjalanannya kepekan,dia berjumpa dengan seekor bangkai kaldai yang baru mati;diambiknya daging kaldai lalu dibawa pulang,dan dimasak oleh si isterinya.

semasa itu lalu seorang saudagar di tepi rumah orang miskin itu[dia melalui kawasan itu untuk menuju ke mekkah untuk menunaikan umrah]

terhidu oleh saudagar akan bau kesedapan daging yang di masak oleh isteri orang miskin itu.

lalu saudagar itu berenti dirumah orang miskin itu untuk mendapatkan sedikit daging yang di masak oleh keluarga miskin itu.

saudagar; wahai saudara yang budiman,aku dapat menghidu bau makan yang enak di rumahmu,maka berikanlah sedikit kepada ku.

simiskin; wahai tuan yang budiman,makanan yang tuan hidu itu,haram bagimu,halal bagi kami.

saudagar; ?????[tercengang dengan kata-kata simiskin]apa maksud saudara itu?

simiskin; diceritakan kisah sebenar kepada saudagar.

saudagar; buangkan daging yang saudara masak[jangan dimakan],aku akan belikan makanan lain untuk saudara.

dengan wang yang dibawanya untuk menunaikan umrah,di belikan makanan untuk keluarga miskin[tiada bersisa duit]

kembali saudagar itu,dibatalkan hajatnya untuk menunaikan umrah.


cerita selanjutnya...tuanpuan carilah sendiri dalam kitab mana tak ingat lah.[kisahnya lebih kurang macam tu lah;kalau ada silap jalan kisahnya...;terpakailah kisah asalnya dalam kitab asalnya].



inshaallah.

Anonymous said...

neguai,
salam;


ramai kalangan manusia zaman ini yang tak dapat mengenal pasti akan diri mereka sendiri sebagi pemegang amanah,sebagai pertugas,sebagai pelapis.

zaman ke wali an dah tiada atau dah tamat;tak ada wali pada zaman ini melainkan wali keluarga atau wali hakim atau wali negara[wali kota].

sebagaimana zaman kerasulan dan kenabian berakhir,bergitu jugalah dengan zaman kewalian;yang ada zaman ini hanyalah zaman pemegang amanah dan wakil pemegang amanah.[yang menggantikan tempat wali]

[sebab itu disebutkan sebagai;rasul-rasul;nabi-nabi;para sahabat;tabi i;tabi i-tabi i;ulama fukaha;wali-wali; ulama;ulama-ulama;pegegang amanah;wakil pemegang amanah;pertugas;pelapis]

zaman pemegang amanah akan berakhir tak berapa lama lagi;dan yang akan tinggal hanyalah wakil pemegang amanah sebagai pertugas.

tugas-tugas mereka sama lah macam para wali zaman dulu tu bertugas juga.

ada yang bertugas,dan ada yang mamai;lumrah sebagai manusia. tetapi kalau dah melampau sangat mamainya,itu ingkar dan derhaka kepada allah lah namanya.

maka; para pemegang amanah atau wakil pemegang amanah juga tertakluk kepada hukuman kifarah yang di tetapkan oleh allah dan rasulullah.

tugasnya adalah;menegakkan amar makruf nahi mungkar dalam kalangan manusia,itu aje kerjanya,bukan suruh buat emas atau belian pun.

jangan minta perkara yang pelik-pelik lah;tak ke turun atau datang wali pada zaman ini;mereka semuanya dah mati,kalau nak minta,minta lah pada wali kota atau wali negara.

ini tidak;ada ke minta imam mahadi keluar cepat sikit;kalau minta doktor mahadi keluar,ya lah juga.
[tempoh mereka zahir telah ditetapkan oleh allah]

apa gunanya pengganti kepada para wali tu?;yang sepatutnya bertugas menjalankan tugas para wali yang lepas yang di pikulkan atas bahu mereka.




inshaallah.

Anonymous said...

neguai,
salam;


kisah dari kitab lain;


setelah sekian lama[dengan penat lelah] menabung duit, untuk pergi ziarah baitul maqdis,lelaki itu pun memulakan perjalanannya kesana dengan menumpang kafilah.

dalam perjalannya,mereka lalu di satu rmah orang yang keluarganya miskin dan sisuaminya sakit di sebuah perkampungan.
[sudah beberapa lama,keluarga itu menderita tiada bermakanan,kerana sisuami tidak berdaya untuk mengerjakan kebun tanaman,dan siisteri terpaksa merawat sisuami,mereka makan apa yang ada sisi baki yang ada tertinggal].

rombongan itu kafilah meneruskan perjalanan mereka setelah berehat seketika di kawasan tersebut,dan sementara silelaki itu[setelah berfikir] membuat keputusan untuk menunggu di situ bagi membantu pasangan suami isteri keluarga tersebut.

silelaki mengerjakan kebun keluarga tersebut dengan duit tabungan yang da kumpulkan untuk ziarah,serta merawat sakit si suami tersebut.[tinggal silelaki itu beberapa pekan disana ehingga keluarga tersebut pulih.

apabila telah pulih keluarga tersebut,silelaki itu kembali ke kampung halamannya,dann tidak meneruskan perjalanannya untuk ziarah ke baitul maqdis,kerana duitnya telah kehabisan membantu keluarga yang menderita itu.

dilain kisah;khafilah yang di tumpangi dahulu,telah sampai ke baitul maqdis,da menjalanan urusan mereka.

ketua khafilah,semasa membuat urusannya dalam bandar,telah ternampak,silelaki yang mereka tinggalkan di perkampungan;lalu mengerjarnya,sebaliknya tidak diketemukan walaupun puas dicarinya.

maka kembalilah rombongan khafilah ketempat asal mereka di kawasa silelaki itu tinggal.

sekembalinya,ketua khafilah itu terus pergi mencari dan mendapatkan silelaki tersebut,bagi bertanya dan mendapatkan kepastian dari beliau.

khafilah;saudara,ada kah saudara telah pergi ke baitul maqdis selepasa di tinggalkan oleh rombongan kami dahulu?

silelaki;tidak,saya menetap dan mengerjakan kebun tanama keluarga yang kita temukan itu,selepas selesai saya terus kembali ke kampung,kerana duit saya telah habis.

khafilah;menceritakan perihal kisah yang terjadi di bandar di baitul maqdis itu kepada silelaki.

lain-lain sambungan kisahnya[lebih kurang lah kisahnya],cari lah dalam kitabnya;kalau certa ini tidak bertepatan dengan cerita asal,maka pakailah cerita kisah asalnya.



inshaallah.




Anonymous said...

neguai,
salam;


kiasnya; urusan kepada nenek kebayan,siap pulih lengkap sempurna,dari izin allah.inshaallah.


inshaallah.

Anonymous said...

neguai,
salam;


kiasnya;urusan kepada amanah wali tujuh tanah melayu; siap pulih lengkap sempurna,dari izin allah.inshaallah;di hantar kembali kiasnya kedalam al quraan.



inshaallah.