-DUA KALIMAH SAHADAH-Dimanakah sandarannya? Apakah jawapannya? Bagaimanakah huraiannya?
SILA BACA KOMENT DAN TERBITAN YANG TERDAHULU UNTUK DAPATKAN MAKLUMAT LEBIH LANJUT .

20240830

Pendekatan 118: Allah SWT tutup keistimewaan setiap Wali (Orang Arif)

Maha Suci Allah  SWT yang telah menutup rahsia-rahsia keistimewaan seorang wali (Orang Arif) dengan menampakkan sifat-sifat yang umum pada manusia. Dan nyata terlihat kebesaran Allah  SWT dengan ditunjukkan kepada manusia sifat-sifat kehambaan dan kerendahan makhluknya. 

Rahsia-rahsia kebesaran ilmu ma'rifat yang diberikan oleh Allah  SWT kepada para Wali Yang Arif ditutupi oleh Allah  SWT dengan nampak sifat dan keadaan yang biasa dan umum kepada semua manusia.

Sebaliknya Allah  SWT telah perlihatkan sejelas-jelasnya kebesaran Allah SWT dengan menunjukkan sifat-sifat kelemahan dan keperluan seorang hamba kepadaNya.

20240823

Pendekatan 117: Jalan untuk menuju kepada ALLAH SWT sudah jelas

Tidak dibimbangkan kamu kelirunya jalan, tetapi yang dibimbangkan atas kamu ialah menangnya hawa nafsu kamu atas akal dan imam kamu. 


Jalan untuk menuju 

kepada ALLAH SWT sudah jelas, 

cukup tuntutannya

dalam kitab Allah SWT 

atau sunnah Rasulullah SAW. 


Baik ketika berbuat taat 

atau maksiat 

atau mendapat nikmat 

atau bala.


Jika berbuat taat 

hendaklah merasa itu 

sebagai kurnia Allah

jika melakukan dosa 

segera ucap istighfar dan bertobat

jika menerima nikmat harus syukur 

jika menderita bala harus sabar. 


Tetapi yang dibimbangkan pada kamu 

ialah bermaharajalela hawa nafsu

hingga lupa terhadap Allah SWT dan 

tidak kenal tuntunan/jalan Allah SWT

20240816

Membuka Pekong Di Dada

salam;

Pekong di dada.

selalunya telah dikiaskan kepada diri, dalam bentuk penyakit, [salahlaku atau dosa yang terkumpul]. dan pekong itu hanya menunggu masa sahaja untuk meletup.

makanya; selidiklah apa kandungan pekong pada diri memasing dan dari sebab apa, dengan ilmu,dan bukan dengan sangkaan semata-mata.
[kalau hanya dengan teori tidak akan dapat membantu untuk menyelesaikan].

salah satu sebabnya adalah dari sebab makanan.bukan sebab makan banyak,tetapi makan yang bukan milik kita[memakan hak atau makanan orang lain tanpa kebenaran atau haq.[harta yang subahah].

dalam bab harta pusaka dan harta wakaf[termasuklah zakat dan baitulmaal].
makanya; ramai yang tidak sedar yang mana mereka sedang memakan dan menggunakan harta yang bukan haq mereka. terutamanya dalam bab pusaka amanah dan harta amanah.

sebabnya mereka lansung tak mahu belajar dan menolak untuk mengetahui apa itu pusaka amanah dan harta amanah. tanpa disedari mereka telah dengan sendirinya atau tidak disengajakan mengambik dan memakan haq orang lain.

yang banyak terjadi pada masa ini keatas harta pusaka [tanah akta gsa] dan tanah harta adat. termasuklah haq berkerajaan memerintah @ mentadbir, adalah satu dari pusaka amanah dan menjaga harta amanah.

inshaallah.
15:43

Pendekatan 116: Jika ENGKAU ambil maka banyak sisanya, jika Engkau beri bala masih banyak selamatnya. Maka jangan bersangka buruk.

Siapa yang mengira terlepasnya hikmat kumia Allah daripada bala ujian yang ditakdirkan oleh Allah, maka yang demikian itu disebabkan karena sempit pandangan imannya. 


Rasulullah SAW. bersabda :

Jangan menuduh tidak baik terhadap segala apa yang telah ditakdirkan Allah untukmu.


Rasulullah SAW bersabda : 

Jika Allah kasih pada seorang hamba, maka diuji dengan bala maka jika sabar pilihnya dan jika telah rela hadapinya maka diistimewakan dia. 

Abu Hurairah ra. berkata : 

Bersabda Rasulullah SAW : 

Siapa yang dikehendaki oleh Allah untuknya kebaikan, maka diujinya dengan musjiibah bala. 


Abu Hurairah dan Abu Said ra. keduanya berkata : 

Bersabda Rasulullah SAW : Tiada sesuatu yang mengenai seorang mukmin berupa penderitaan atau keletihan atau kerisauan hati/fikiran melainkan kesemuanya itu akan menjadi penebus dosanya.(Bukhary, Muslim). 


Ibn Mas’ud ra. berkata : 

Rasulullah SAW bersabda : 

Tiada seorang muslim yang terkena mushibah bala gangguan atau penyakit, dan yang lebih ringan dari itu melainkan Allah gugurkan dosanya bagaikan gugurnya daun pohon. 

Singkatnya pandangan, sehingga tidak dapat melihat adanya nikmat rahmat kurnia Allah dalam takdir mushibah bala itu. Hanya karena lemahnya iman keyakinan dan tidak adanya husnudzhan terhadap Allah Ta’ala yang Maha Bijaksana dan Maha Rahmat. 


Imraan bin Husain ra. 

Menderita penyakit buang air tiga puluh tahun tidak dapat bergerak dari tempat tidurnya, sehingga dibuatkan lubang di bawah tempat tidur untuk kencing dan buang airnya. Pada suatu hari datang saudaranya Al Alaa’ atau Tyutharrif bin Asy Syikhkhir lalu menangis melihat penderitaan Imraan bin Al Hushain, 

Maka ditanya oleh Imraan : Mengapakah engkau menangis ? 

Jawabnya : Karena saya melihat keadaanmu, 

Berkata Imraan : Jangan menangis, karena saya suka apa yang disukai oleh Allah untukku. 

Kemudian Imraan berkata : Saya akan berkata kepadamu semoga bermanfaat bagimu, tetapi jangan engkau buka kepada lain orang, sehingga aku mati. 

Sesungguhnya para Malaikat berziarah kepadaku dan memberi salam kepadaku, sehingga saya merasa senang dengan adanya mereka. 


Urwah bin Az Zubair ra. 

Ketika menderita sakit yang oleh dokter diputuskan mesti dipotong betisnya. Maka ketika akan dilaksanakan oleh doktor akan diberi obat tidur supaya tidak terasa sakitnya dipotong betisnya itu. 

Berkata Urwah : 

Jangan diberi obat tidur, tetapi teruskan potong betis tanpa obat tidur. Dan ketika digergaji betisnya tidak terdengar keluhan kecuali ucapan Hasbi (cukup bagiku) yakni rahmat Allah. 

Dan setelah selesai operasinya, ia menyuruh pesuruhnya supaya mencuci dan membungkus potongan betisnya itu dan tanam di kubur kaum muslimin, 

Lalu ia berkata : Allah telah mengetahui bahawa kaki itu tidak pernah saya gunakan untuk berjalan kepada maksiat, 

Lalu ia berkata : Ya Allah, jika ENGKAU ambil maka banyak sisanya, jika ENGKAU memberi bala masih banyak selamatnya. 

----------

[SEMAK hadis Rasulullah saw. bersabda]

[SEMAK Al Alaa’ atau tyutharrif bin Asysyikhkhir]

20240809

Pendekatan 115: Apabila Allah SWT menguji maka terserahlah kepada Allah SWT untuk berbuat sekehendakNYA. Seharusnya terasa ringan.

Seharusnya terasa ringan dengan kepedihan bala yang menimpa engkau sebab engkau tahu Allah yang menguji engkau. Maka Allah menimpakan engkau takdirnya itu. Allah pula yang telah biasa beri engkau sebaik-baik apa yang dipilihkan untuk engkau. DIAlah yang jadikan engkau merasa sebaik-baik pemberianNYA. 


Abu Ali Al-Daqqaq berkata : 

Suatu tanda bahawa 

seorang itu dapat taufiq kurnia Allah, 

ialah terpelihara iman (tauhid) 

di waktu hadapi bala ujian bencana. 


Ramai yang tidak suka ketentuan Allah

tetapi itulah yang baik untuk mereka.


Abu Thalib Al-Makki berkata : 

Manusia tidak suka 

miskin, hina dan penyakit, 

sedangkan itu semua mungkin baik baginya 

untuk bekal di akhirat, 

sebaliknya ia suka 

kaya, sehat dan ternama / terkenal 

sedangkan semua itu bahaya 

di sisi Allah, dan buruk akibatnya. 


Al-Junaid berkata : 

Ketika saya tidur 

di tempat As Sariyu Saqathy, 

tiba-tiba saya dibangunkan, 

lalu ia berkata : 

Ya Junaid, 

saya telah bermimpi 

seolah-olah berhadapan dengan Allah, 


Lalu Allah berkata kepadaku:

ketika AKU jadikan makhluk 

maka semua akui cinta kepada  KU, 

kemudian AKU wujudkan dunia, 

maka lari daripada  KU 90% 

dan tinggal hanya 10%, 

kemudian AKU buat surga, 

maka lari daripada  KU 90% dari baki itu, 

kemudian AKU buat neraka, 

maka lari daripada KU 90% dari baki itu, 

kemudian AKU turunkan bala 

maka lari daripada  KU 90% dari baki yang tinggal. 


Maka AKU berkata 

kepada baki yang tinggal itu : 

Dunia kamu tidak mau. 

surga juga kamu tidak suka, 

neraka kamu tidak takut, 

dari bala musibat 

juga kamu tidak lari, 

maka apakah keinginanmu? 


Jawab hamba : 

ENGKAU telah mengetahui keinginan kami. 


AKU berkata : 

AKU akan menuangkan kepadamu 

bala yang tidak engkau sanggup menanggungnya 

yang sebesar bukit yang besar. 

Sabarkah kamu ? 


Jawab mereka : 

Apabila ENGKAU yang menguji, 

maka terserahlah kepada MU 

(berbuatlah sekehendak MU), 

maka mereka itulah 

hamba KU yang sebenarnya.

20240802

Pendekatan 114: Makanan yang teguh adalah ilmu.Makanan yang lazim adalah zikir. Makanan yang sehari-hari adalah urusan pembuat jasad.

Allah telah menerangi alam 

dengan cahaya makhluknya, 

dan menerangi hati dengan nur (cahaya) sifatnya, 

maka sebab itu terbenam cahaya alam 

dan tidak terbenam cahaya nur dalam hati dan sir.

Kata seorang penyair

Sesungguhnya matahari siang itu 

terbenam di waktu malam. 

Tetapi matahari hati 

tidak pernah terbenam. 


Sahi bin Abdullah:

Ketika ditanya tentang makanan (qut) 


Jawabnya : Huwa alhayyul ladzi laa yamut (Ia yang hidup dan tiada mati).


Si Bertanya berkata : Saya tidak bertanya tentang makanan itu, tetapi makanan yang menegakkan (menguatkan).


Jawabnya : Ilmu. 


Ketika ditanya : Makanan sehari-hari yang lazim ? 


Jawabnya : Zikir. 


Ditanya : Makanan jasmani ? 


Jawabnya : 

Apa urusanmu dengan jasmani, 

biarkan pada yang membuat 

pada mulanya dia akan uruskan selanjutnya, 

jika ada kerosakan 

kembalikan kepada yang membuat, 

tidakkah sudah lazim, 

buatan sesuatu jika rosak 

dikembalikan kepada yang membuat 

untuk diperbaiki. 


Allah menerangi alam 

dengan nur (cahaya) bulan, bintang dan matahari 

yang semua itu makhluk 

yang rosak dan berubah, 

tetapi Allah 

menerangi hati (sir) dengan nur (cahaya), 

ilmu dan ma'rifat 

yang langsung dengan sifat-sifat Allah, 

maka sebab itu tidak dapat suram terbenam. 


----------

[APAKAH Huwa alhayyul ladzi laa yamut]