-DUA KALIMAH SAHADAH-Dimanakah sandarannya? Apakah jawapannya? Bagaimanakah huraiannya?
SILA BACA KOMENT DAN TERBITAN YANG TERDAHULU UNTUK DAPATKAN MAKLUMAT LEBIH LANJUT .

20240920

Pendekatan 121: Sebenarnya aku telah percaya tetapi nafsu ini tidak puas. Apakah itu kekeramatan ?

Bukan semua orang yang nampak terang kekeramatannya maka telah sempurna pembersihan jiwanya dari penyakit hawa nafsu atau disaringan ke dalam golongan para wali. 

Keramat yang diberi oleh Allah kepada para wali bertujuan untuk tunjuk dengan nyata bukti kekuasaan Allah yang tidak bergantung terikat kepada sebab dan kebiasaan.

Sebab dan kebiasaan juga sering menghijab manusia dari kudrat kekuasaan Allah. Seperti awan yang menutup sinar cahaya keesaan Allah. Maka yang silau oleh kekeramatan (sinar cahaya) itu dapat penghinaan. Sinar yang berjaya menembus awan (terhijab) kepada kekuasaan Allah maka tetap hubungannya tidak terputus dengan Allah. 

Seorang sahabat Sahel bin Abdullah berkata : Adakalanya jika saya wudhu tiba-tiba air itu mengalir di tangan saya berupa hentakan emas dan perak. 

Jawab Sahel :Apakah engkau tidak mengerti bahwa anak kecil jika menangis dihibur dengan boneka supaya diam. 

Abu Nahser As Sarraj berkata : Saya bertanya kepada Al-Hasan bin Salim : 

Apakah erti kekeramatan, sedang mereka telah dimuliakan oleh Allah sehingga sanggup mengabaikan dunia dan meninggalkannya. Dengan suka rela tetapi bagaimana lalu diberi kemuliaan (keramat) seperti batu berubah menjadi emas, apakah artinya itu ? 

Jawabnya : Bukannya Allah beri sebab kotornya, tetapi beri untuk dijadikan hujah melawan bisikan hawa nafsu yang selalu bergegar bila tidak dapat rezki. Maka Allah perlihatkan yang demikian.

Sehingga dapat berkata : Bahawa Allah yang dapat mengubah batu menjadi emas juga dapat datangkan rezki serta beri rezeki melalui jalan yang tidak disangka. 

Ishaq bin Ahmad berkata kepada Sahel : Nafsuku ini selalu merasa bimbang tidak dapat makan. 

Maka berkala Sahel : Engkau ambil batu itu dan minta kepada Allah supaya dijadikan makan untuk engkau makan. 

lshaq bertanya : Jika berbuat demikian, maka siapa contoh dalam berbuat demikian ? 

Jawab Sabel : Contohlah kepada Nabi Ibrahim ketika berkata : Hai Tuhan, tunjukkan perlihatkan kepadaku bagaimana cara ENGKAU hidupkan yang telah mati. Supaya tenteram hatiku (nafsuku).  Sebenarnya aku telah percaya tetapi nafsu ini tidak puas kecuali jika telah melihat dengan mata kepala sendiri.

----------

[SEMAK Sahel Ibn Abdullah Al-Tastri]

[SEMAK sahel bin abdullah al marozi]

[SEMAK Bertauladanlah kepada Nabi Ibrahim]

2 comments:

Anonymous said...

salamun,
kias,

tok demu;

bini pertamanya di perakmati disana,dan selepas kematian bini pertamanya,dia bernikah dengan waris di kuala lipis],dan yang di kuala lipis itu adalah bini keduanya,waris kepada orang besar perba jelai[keturunan tok rompin susur bini ketiga].

rujuk waris di kuala lipis.

inshaallah.

Anonymous said...

salamun,
kias,
bangsa melayu berbahasa jawi.

melayu itu besar kumpulan bangsanya,dan bersuku bangsa pulok.
dalamnya ada satu jalur sukunya yang di panggil sebagai bani jawi atau[ keturunan jawi]. atau dahulunya zaman disebut jawiyun[betul ke sebut dan ejaannya].

susur ini adalah gabungan dari banyak suku bangsa melayu dari seluruh nusantara.

tulang belakang kepada gabungan bani jawi ini adalah arab keturunan bani tamim dan melayu keturunan iskandar zulkarnai.

maka; bani jawi ini lah tunggaknya kepada bangsa melayu zaman ini. yang menggunakan ejaan jawi sebagai bahasanya.yang mana ejaannya di ambik dari tulisan arab dan sebutannya disebut dalam melayu[atau disebut melayu arab@jawi]
itu lah yang disebut tulisan jawi oleh orang melayu,dan tidak menggunakan ejaan rumi sebagai pengantar kata bahasa.

ejaan jawi dan ejaan arab menjadi selari hanya bahasanya aje yang berubah tak sama.

sebab itu topi dengan tupai dieja dalam jawi ejaannya sama,maka orang bangsa lain tidak akan dapat mentelah kiasnya melayu bila di eja dalam jawi.

sebaliknya orang melayu sendiri yang merosakkan ejaan dan bahasa ciptaan nenek moyang mereka. disebabkan ego dalam diri mereka sendiri.

lalu mereka sendiri tidak dapat mengupas bahasa dan ejaan itu[jawi].

dengan ejaan rumi,orang bangsa melayu lebih banyak kecundang dalam ilmu mereka sendiri.tatabahas rumi merosakkan tatabahasa ejaan jawi keseluruhannya.

inshaallah.